Rabu, 31 Maret 2010

Iri - Sirik

JAKARTA, KOMPAS.com — Iri ternyata tidak selalu memiliki konsekuensi negatif, tetapi justru dapat mendorong seseorang untuk merefleksikan diri dan mengembangkan diri. Namun, kapan dan bagaimana agar iri justru memiliki pengaruh positif seperti itu?

Iri adalah emosi negatif, berupa perasaan tidak senang atau sakit hati terhadap apa yang dimiliki atau apa yang dicapai (keberhasilan) orang lain, yang kita juga ingin miliki atau capai.

Ini hampir sama dengan sirik (schadenfreude) yang berarti perasaan senang melihat orang lain gagal atau susah. Orang yang iri biasanya sekaligus sirik. Orang yang tidak senang melihat orang lain sukses tentu sekaligus senang bila melihat orang lain gagal.

Tulisan sebelum ini telah menguraikan mengapa dan bagaimana iri terjadi. Iri merupakan konsekuensi dari pembandingan diri dengan orang lain (perbandingan sosial). Pada satu sisi, dengan perbandingan sosial, kita dapat mengembangkan diri berdasarkan apa yang kita ketahui melalui pengamatan kita terhadap orang lain. Di sisi lain, perbandingan sosial juga dapat menimbulkan perasaan iri. Sebagai emosi negatif, iri dan sirik tentu saja berpotensi mengganggu suasana hati.

Semakin seseorang mudah iri atau semakin kuat intensitas perasaan iri, maka ia akan semakin gelisah akibat rasa tidak suka dan sakit hati. Hal yang lebih dari itu juga dapat mengganggu hubungan interpersonal. Seperti yang sering digambarkan dalam sinetron-sinetron, iri dapat memicu tindakan-tindakan agresi, kekerasan, bahkan kriminal.

Di dalam keluarga, iri antarsaudara sekandung (sibling rivalry) membuat satu sama lain saling menyakiti. Di lingkungan kerja, iri akibat rasa ketidakadilan, akibat kesuksesan orang lain, dan lain sebagainya, dapat menimbulkan tindakan jegal-menjegal dalam karier atau akses-akses ekonomi.

Seperti halnya marah atau dendam, pada akhirnya iri justru merugikan orang yang bersangkutan. Itulah sebabnya diperlukan kemampuan untuk mengelola perasaan iri agar hal itu tidak berkembang destruktif atau merusak, baik bagi diri sendiri maupun orang lain dalam hubungan interpersonal.

Hasil survei
Masih dari hasil penelitian oleh Faturochman, dosen Psikologi UGM, salah satu hasil yang diperoleh menunjukkan data tentang respons atau tindakan yang dilakukan oleh responden ketika mengalami iri. Tindakan-tindakan tersebut ada yang bersifat konstruktif, ada yang netral, dan ada pula yang destruktif.

Tindakan atau respons konstruktif ditunjukkan dengan jawaban: menjadi motivasi, bilang kepadanya, introspeksi, menjalin relasi, meminta saran, memberi apresiasi, dan kontrol emosi. Respons netral ditunjukkan dengan jawaban: tidak ada yang khusus dan biasa saja. Adapun respons destruktif ditunjukkan dengan jawaban: memendam, mendiamkan, bersaing, tidak suka, kecewa, dan menghindar.

Lepas dari kemungkinan bahwa responden tidak menjawab apa adanya atau cenderung menunjukkan kesan positif dalam merespons survei, kenyataannya, pernyataan mereka mengenai tindakan ketika mengalami iri adalah bervariasi.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tindakan seseorang bila mengalami iri memang tidak selalu destruktif (baik bagi diri sendiri maupun bagi relasi sosial). Atas dasar respons-respons netral atau respons konstruktif yang tergambar dalam penelitian, kita mendapatkan gambaran bahwa iri dapat dikelola agar konstruktif.

Pengelolaan
Menengok kembali hasil survei yang telah disajikan pada tulisan sebelum ini diketahui bahwa ada empat kategori responden yang memiliki kombinasi pengalaman iri dan diirikan, yaitu: (1) yang pernah merasa iri dan diirikan; (2) yang pernah merasa iri, tetapi tidak merasa pernah diirikan orang lain; (3) yang merasa tidak pernah iri, tetapi pernah diirikan; (4) yang tidak pernah merasa iri dan diirikan.

Berdasarkan kemungkinan-kemungkinan di atas, tampak bahwa kelompok pertama dan kedua memiliki pengalaman iri. Berdasarkan dua kategori individu dalam hal iri itu, berikut ini saran pengelolaannya.

Bila kita termasuk dalam kategori individu yang pernah merasa iri dan diirikan, maka yang penting adalah kita mencermati kecenderungan diri kita sendiri, seberapa sering dan seberapa dalam pengalaman iri dan diirikan itu.

Bila pengalaman iri dan diirikan jarang terjadi, maka kemungkinan penyebab iri yang dialami ialah adanya situasi yang secara obyektif memicu perasaan iri (ketidakadilan dan sebagainya) atau karena berkembangnya konsep diri negatif dalam situasi tertentu. Munculnya iri seperti ini hanya memerlukan sedikit pengelolaan.

Bila penyebabnya situasi yang secara obyektif memicu perasaan iri, maka langkah yang diperlukan adalah mencari solusi atas masalah atau mengambil tindakan alternatif untuk melepaskan diri dari situasi yang menimbulkan iri.

Bila penyebabnya konsep diri negatif dalam situasi tertentu, langkah yang diperlukan adalah mengenali keterbatasan diri dan mengusahakan pengembangan diri, atau dengan menerima kenyataan bahwa setiap orang memiliki keterbatasan.

Adanya pengalaman diirikan yang melengkapi pengalaman iri yang jarang, atau hanya sesekali terjadi, menunjukkan bahwa individu ini kemungkinan memiliki hal-hal positif sehingga ada orang yang mengiri. Ditambah pengalaman iri yang hanya sesekali terjadi, kemungkinan besar secara umum individu ini memiliki konsep diri yang positif, dengan kelemahan-kelemahan dalam hal tertentu.

Dalam menghadapi pengalaman iri, individu jenis ini mungkin memiliki respons netral terhadap rasa iri atau bahkan konstruktif. Bila ada respons destruktif, maka hal itu mungkin sekadar kecewa. Lain halnya bila pengalaman iri dan diirikan sering terjadi dengan intensitas yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut berproses menemukan dirinya.

Selain mungkin disebabkan oleh kurangnya interaksi sosial, orang ini mungkin terbiasa diunggulkan di dalam lingkungan keluarga, kurang berpengalaman menerima diri apa adanya, atau dibesarkan dalam situasi kompetitif. Ia memfokuskan harga dirinya pada keunggulan-keunggulan diri dibanding orang lain.

Ia sangat intensif melakukan perbandingan sosial, dengan kecenderungan mencari pengalaman yang meningkatkan rasa harga dirinya atau menghindari penurunan harga diri dalam perbandingan dengan orang lain. Akibatnya, ia tidak menginginkan kelebihan dan kesuksesan orang lain, dan ingin melihat orang lain gagal atau terkalahkan dengan membuat diri sedemikian rupa sehingga diirikan.

Bila kemungkinan respons terhadap pengalaman iri itu ditinjau, maka mungkin individu-individu dengan tipe ini lebih cenderung mengembangkan respons destruktif, seperti mendiamkan, bersaing, tidak suka, kecewa, dan menghindar.

Pengelolaan diri yang diperlukan adalah dengan belajar menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya. Diperlukan langkah mengenali kekuatan dan kelemahan diri yang dimiliki berdasarkan aspek-aspek fisik (postur tubuh, wajah, kesehatan, dan lain sebagainya), aspek psikologis (kemampuan, sifat, motif, dan lain sebagainya), aspek sosial (relasi sosial, keluarga, dan lain sebagainya), dan aspek moral-spiritual (perilaku etis, relasi dengan Tuhan, dan lain sebagainya).

Berdasarkan pengenalan diri tersebut, seseorang dapat mulai mengembangkan diri secara sehat dengan terus mengembangkan kekuatan yang ada, tanpa terlalu fokus terhadap orang lain. Kelemahan perlu diperbaiki, khususnya dalam aspek sosial, dengan cara lebih berempati terhadap orang lain.

Empati (menempatkan diri dalam posisi orang lain, merasakan apa yang dirasakan orang lain) merupakan cara yang efektif untuk menghilangkan rasa iri atau kesenangan membuat orang lain iri.

Dengan mengembangkan diri seperti itu, ia dapat semakin matang dengan bebas dari pengalaman iri yang sesungguhnya sangat menyesakkan.

Untuk individu yang pernah merasa iri, tetapi tidak merasa pernah diirikan orang lain, individu-individu ini diduga adalah orang-orang yang memiliki kecenderungan rendah diri (inferior), merasa tidak memiliki hal-hal yang dapat dibanggakan sehingga tidak ada alasan orang lain iri kepadanya.

Kemungkinan orang ini kurang memiliki pengalaman berinteraksi secara mendalam dengan orang lain, jaringan sosialnya sempit (tidak memiliki banyak relasi sosial), atau memiliki kesempatan yang kecil untuk mengekspresikan diri atau mengaktualisasi diri. Konsep dirinya kurang berkembang dan harga dirinya rendah. Bila harga diri rendah (inferior), maka orang mudah mengalami iri.

Responsnya terhadap pengalaman iri kemungkinan besar adalah destruktif. Namun, tidak seperti pada tipe individu yang memiliki pengalaman iri dan diirikan secara kuat, individu-individu yang mengalami rendah diri ini kemungkinan besar akan merespons pengalaman iri dengan sikap memendam dan kecewa.

Hal yang penting dilakukan oleh mereka yang mengalami rasa inferior ini adalah mengembangkan relasi sosial yang hangat dengan orang-orang lain. Agar memiliki keberanian, yang lebih dulu diperlukan adalah mengenali kekuatan dirinya dan lebih berfokus terhadap kekuatan-kekuatan tersebut, serta tidak berfokus pada kekurangan yang dimiliki.

Perlu diyakini bahwa setiap orang memiliki kekurangan. Hal ini perlu diyakini supaya seseorang dapat menerima kekurangan diri sebagai hal yang wajar. Pengenalan terhadap kelemahan diri hanya diperlukan sebagai pijakan untuk mengembangkan diri. Bila inferioritas telah diatasi, maka pengalaman iri akan semakin menghilang. @

M M Nilam Widyarini M.Si
Kandidat Doktor Psikologi

tentang ikan buntal dan daging Kuda

Tantangan Maut Ikan Buntal

VIVAnews - Bak kisah buah terlarang dalam cerita Adam dan Hawa, ada banyak jenis makanan yang dilarang peredarannya di sejumlah negara. Banyak alasan dilontarkan, mulai dari agama, moral, lingkungan, kemanusiaan, hingga kesehatan.
Di Indonesia, masyarakat begitu akrab dengan jenis makanan tidak halal yang berkaitan dengan ajaran Islam. Sebagai negara yang mayoritas berpenduduk muslim, pada akhirnya sumber makanan seperti daging dan minyak babi menjadi semacam makanan 'terlarang' untuk produk konsumsi umum.
Di banyak negara, kasus makanan terlarang telah muncul sejak berabad tahun lalu. Bukan hanya makanan yang tidak sesuai dengan ajaran agama, tapi juga yang membahayakan kesehatan atau menyalahi tatanan moral dan sosial.
Berikut dua dari 10 jenis makanan terlarang yang cukup populer di sejumlah negara di dunia.
1. Ikan Buntal Jepang (Fugu)
Ikan fugu, yang juga dikenal sebagai Blowfish, dilarang di banyak negara karena mengandung organ beracun. Jika memakannya, racun tetrodotoxin ikan fugu dapat merusak jaringan saraf, melumpuhkan tubuh, dan menyebabkan sesak napas. Namun, dengan perawatan tepat, penderita yang terpapar racun bisa selamat.
Dalam hukum Jepang Keshogunan Tokugawa 1603-1868, pemerintah Jepang melarang konsumsi fugu, namun mereda setelah kekuasaan keshogunan pudar. Di Uni Eropa, menjual atau mengkonsumsi ikan fugu sangat dilarang. Di Amerika Serikat, menjual, memanen, atau melayani perdagangan ikan ini tanpa lisensi termasuk hal ilegal sejak 2002.
Ikan fugu sering dipanen di sekitar Samudera Pasifik dan dijual ke pasar dunia terutama Jepang dan Korea. Seringkali, sebelum dijual bagian-bagian beracun ikan dibersihkan sebelum dibekukan dan dijual.
Di AS, terdapat restoran yang menyajikan hidangan ikan fugu. Meski racun ikan ini mematikan, banyak koki amatir Jepang yang selamat setelah memakan hati fugu, bagian yang dianggap paling beracun.
Kota-kota besar di Jepang dan Korea Selatan memiliki restoran yang melayani menu ikan Fugu. Sedangkan di New York terdapat 17 restoran berlisensi yang menyajikan menu Fugu.
2. Daging kuda
Jenis bahan makanan ini dianggap tabu di banyak negara, seperti Amerika Serikat, Irlandia, Australia, Kanada, dan berbagai kelompok di seluruh dunia.
Larangan makan daging kuda bermula pada abad ke-8. Dua pemimpin Katolik, Paus Zakarias dan Paus Gregorius III meminta Saint Boniface melarang para misionaris makan daging kuda, karena berkorelasi kuat dengan ritual pagan Jermanik.
Sedangkan budaya lain menolak konsumsi daging kuda karena dianggap makanan orang miskin. Di Amerika Serikat dan Inggris, kuda dianggap sahabat dekat manusia, sehingga membantai dan mengkonsumsi kuda adalah tindakan ilegal.
Walau dilarang, pada kenyataannya, beberapa negara bagian di selatan Amerika Serikat memiliki tempat pemotongan kuda yang dagingnya diekspor ke negara lain. Pun di Inggris, koki terkenal Gordon Ramsay malah mendorong agar masyarakat mengonsumsi daging kuda secara teratur.
Daging kuda dapat ditemukan di rumah jagal kuda di Texas, di mana daging kuda dijual secara ilegal ke luar negeri. Sementara itu, beberapa negara Asia dan Eropa memiliki menu makanan lezat dari daging kuda.

Selasa, 30 Maret 2010

tentang pengecatan mobil

Langkah Tepat Memilih Cat untuk Repaint Bodi Luar Mobil

Stoving tahan goresan, Lacquer lebih mudah kusam.

Tampilan mobil bias mencerminkan pemiliknya.Untuk itulah warna bodi luar mobil berperan pantingdalam menentukan tampilan.
Memberi tampilan menarik pada mobil kesayangan anda dengan menonjolkan cat mobil merupakan cara yang cukup unik. Di zaman sekarang cukup banyak kita temui bengkel2 mobil yang khusus menyediakan layanan perawatan luar mobil, termasuk mengecatnya.
Itu membuktikan bahwa cat ulang mobil makin diminati. Namun sebelum memutuskan untuk mengecat ulang, beberapa hal yang perlu kita ketahui. Misalnya jenis2 cat yang akan dipakai.
Hanya ada 3 jenis cat yang biasa dipakai untuk repaint. Pertama cat stoving, cat yang dapat kering dengan oven atau bakar. Yang kedua adalah cat Urethane, yaitu cat yang kering dengan tambahan additive hardener, atau biasa disebut sebagai thinner.Cat yang terakhir adalah lacquer yang cepat kering, namun cepat juga menjadi kusam.
Di antara 3 jenis cat tersebut, menentukannya bergantung pada pilihan anda. Namun tentu saja jenis cat yang pertama ( stoving ) lah yang umumnya dipilih. Sebab kualitasnya paling bagus. Umumnya digunakan oleh bengkel2 yang mempunyai oven.
Repaint secara total terhadap mobil dipastikan membuat bodi mobil menjadi lebih keras. Dengan demikian, bodi lebih tahan terhadap goresan. Oleh karena itu biaya yang timbulpun juga tidak sedikit utnuk repaint.
Yang kedua adalah jenis Urethane. Jenis cat tersebut biasa dijadikan sebagai alternative utnuk repaint yang sedikit lebih murah dari system oven.Waktu yang dibutuhkan utnuk pengeringan cat pun cukup singkat, sekitar delapan jam, dengan sedikit tambahan additive hardener atau thinner.
Yang teakhir jenis cat lacquer. Jenis cat ini disarankan utnuk dihindari. Sebab hasil pengecata dengan bahan ini tidaklah seawet dengan dua jenis cat sebelumnya. Cat lacquer mudah menjadi kusam. Paling lama cat lacquer bertahan selama 2 tahun.
Nah setelah mandapat penjelasan mengenai cat mobil, silahkan putuskan untuk menggunakan pilihan cat yang sesuai dengan keingginan dan tentunya isi dompet anda. ( dikutip dari jawa pos, januari 2010 )

Rabu, 10 Maret 2010

lemon grass a.k.a sereh

Some healthy food info for cancer: Lemon Grass. (Sereh Bahasa Inonesianya)


cid:EA464124243849FCAA74C667A8E6B907@athlon

I got this really good information on Lemongrass and cancer. Thought you would like to share this with everyone. Imagine what the Lemongrass essential oil can do. Would make a nice warm (not Hot) tea to drink and also get the benefits from it.

Fresh Lemon Grass Drink Causes Apoptosis to Cancer Cells


(apoptosis) noun: a type of cell death in which the cell uses specialized cellular machinery to kill itself; a cell suicide mechanism that enables metazoans to control cell number and eliminate cells that threaten the animal's survival. In other words, cell commits suicide.

************ ********* ********* ********* ********* *********

Fresh lemon grass fields in Israel become Mecca for cancer patients By Allison Kaplan Sommer April 02, 2006

cid:C78AFBFA32EE45E4B6BB73DF82DE3DF2@athlon

A drink with as little as one gram of lemon grass contains enough citral to prompt cancer cells to commit suicide in the test tube.

Israeli researchers find way to make cancer cells self-destruct - Ben Gurion University

At first, Benny Zabidov, an Israeli agriculturalist who grows greenhouses full of lush spices on a pastoral farm in Kfar Yedidya in the Sharon region, couldn't understand why so many cancer patients from around the country were showing up on his doorstep asking for fresh lemon grass. It turned out that their doctors had sent them. 'They had been told to drink eight glasses of hot water with fresh lemon grass steeped in it on the days that they went for their radiation and chemotherapy treatments,' Zabidov told ISRAEL21c. 'And this is the place you go to in Israel for fresh lemon grass.'

It all began when researchers at Ben Gurion University of the Negev discovered last year that the lemon aroma in herbs like lemon grass kills cancer cells in vitro, while leaving healthy cells unharmed. The research team was led by Dr. Rivka Ofir and Prof. Yakov Weinstein, incumbent of the Albert Katz Chair in Cell-Differentiatio n and Malignant Diseases, from the Department of Microbiology and Immunology at BGU.

cid:EA464124243849FCAA74C667A8E6B907@athlon

Citral is the key component that gives the lemony aroma and taste in several herbal plants such as lemon grass (Cymbopogon citratus), melissa (Melissa officinalis) and verbena (Verbena officinalis. )

According to Ofir, the study found that citral causes cancer cells to 'commit suicide: using apoptosis, a mechanism called programmed cell death.' A drink with as little as one gram of lemon grass contains enough citral to prompt the cancer cells to commit suicide in the test tube.

The BGU investigators checked the influence of the citral on cancerous cells by adding them to both cancerous cells and normal cells that were grown in a petri dish. The quantity added in the concentrate was equivalent to the amount contained in a cup of regular tea using one gram of lemon herbs in hot water. While the citral killed the cancerous cells, the normal cells remained unharmed.

The findings were published in the scientific journal Planta Medica, which highlights research on alternative and herbal remedies. Shortly afterwards, the discovery was featured in the popular Israeli press.
Why does it work? Nobody knows for certain, but the BGU scientists have a theory. 'In each cell in our body, there is a genetic program which causes programmed cell death. When something goes wrong, the cells divide with no control and become cancer cells. In normal cells, when the cell discovers that the control system is not operating correctly - for example, when it recognizes that a cell contains faulty genetic material following cell division - it triggers cell death,' explains Weinstein. 'This research may explain the medical benefit of these herbs.'
The success of their research led them to the conclusion that herbs containing citral may be consumed as a preventative measure against certain cancerous cells. As they learned of the BGU findings in the press, many physicians in Israel began to believe that while the research certainly needed to be explored further, in the meantime it would be advisable for their patients, who were looking for any possible tool to fight their condition, to try to harness the cancer-destroying properties of citral.
That's why Zabidov's farm - the only major grower of fresh lemon grass in Israel - has become a pilgrimage destination for these patients. Luckily, they found themselves in sympathetic hands. Zabidov greets visitors with a large kettle of aromatic lemon grass tea, a plate of cookies, and a supportive attitude. 'My father died of cancer, and my wife's sister died young because of cancer,' said Zabidov. 'So I understand what they are dealing with. And I may not know anything about medicine, but I'm a good listener. And so they tell me about their expensive painful treatments and what they've been through. I would never tell them to stop being treated, but it's great that they are exploring alternatives and drinking the lemon grass tea as well.'

Zabidov knew from a young age that agriculture was his calling. At age 14, he enrolled in the Kfar Hayarok Agricultural high school. After his army service, he joined an idealistic group which headed south, in the Arava desert region, to found a new moshav (agricultural settlement) called Tsofar. 'We were very successful; we raised fruits and vegetables, and,' he notes with a smile, 'We raised some very nice children.'
On a trip to Europe in the mid-80s, he began to become interested in herbs. Israel , at the time, was nothing like the trend-conscious cuisine-oriented country it is today, and the only spices being grown commercially were basics like parsley, dill, and coriander. Wandering in the Paris market, looking at the variety of herbs and spices, Zabidov realized that there was a great export potential in this niche. He brought samples back home with him, 'which was technically illegal,' he says with a guilty smile, to see how they would grow in his desert greenhouses. Soon, he was growing basil, oregano, tarragon, chives, sage, marjoram and melissa, and mint just to name a few.

His business began to outgrow his desert facilities, and so he decided to move north, settling in the moshav of Kfar Yedidya, an hour and a half north of Tel Aviv. He is now selling 'several hundred kilos' of lemon grass per week, and has signed with a distributor to package and put it in health food stores. Zabidov has taken it upon himself to learn more about the properties of citral, and help his customers learn more, and has invited medical experts to his farm to give lectures about how the citral works and why.

cid:9A8B004F08F74371A31A5D9A092DE286@athlon

He also felt a responsibility to know what to tell his customers about its use. 'When I realized what was happening, I picked up the phone and called Dr. Weinstein at Ben-Gurion University , because these people were asking me exactly the best way to consume the citral. He said to put the loose grass in hot water, and drink about eight glasses each day.'

Zabidov is pleased by the findings, not simply because it means business for his farm, but because it might influence his own health. Even before the news of its benefits were demonstrated, he and his family had been drinking lemon grass in hot water for years, 'just because it tastes good.'



NOTE: Pandan Leaves




My boyfriend boiled Pandan leaves for joint pains and it works. Try it. You will be going to the toilet to "wee wee" more often ... Ah Ngau !!!

khasiat bawang Merah

SEMOGA BERMANFAAT ..

Mungkin kita harus mulai meletakkan bawang merah di meja kita.

BAWANG MERAH
Pada tahun 1919 ketika flu membunuh 40 juta orang, ada seorang dokter yang mengunjungi banyak petani untuk melihat apakah ia dapat membantu mereka memerangi flu.
Banyak petani dan keluarga mereka telah tertular dan banyak yang meninggal.. Dokter ini mengunjungi satu keluarga petani, dan yang mengejutkannya, ternyata semua orang sangat sehat. Ketika dokter bertanya apa yang dilakukan petani yang membuatnya berbeda, sang istri menjawab bahwa ia telah menaruh bawang merah yang telah dikupas dalam sebuah piring pada setiap kamar di rumah itu, (mungkin hanya dua kamar waktu itu).

Dokter itu tidak percaya dan bertanya apakah ia dapat memiliki salah satu dari bawang merah itu untuk melihatnya di bawah mikroskop. Istri petani itu memberinya satu dan ketika dia melakukan hal ini, ia menemukan virus flu di bawang merah itu.
Bawang merah ini jelas menyerap bakteri, oleh karena itu, menjaga keluarga ini tetap sehat. Saya mendengar cerita ini dari penata rambut saya di AZ. Dia mengatakan bahwa beberapa tahun lalu banyak dari karyawan yang datang bekerja dengan sakit flu dan begitu juga banyak dari pelanggannya.

Tahun berikutnya ia meletakkan beberapa mangkuk bawang merah di sekitar tokonya. Yang mengejutkan, tak satu pun stafnya sakit.Ternyata berhasil .. (Bukan, dia tidak dalam bisnis bawang merah.) Moral dari cerita ini, belilah beberapa bawang merah dan tempatkan dalam mangkuk di sekitar rumah Anda.
Jika Anda bekerja di dalam kantor, tempatkan satu atau dua di kantor atau di bawah meja Anda atau bahkan di atas suatu tempat.Cobalah dan lihat apa yang terjadi. Kami lakukannya tahun lalu dan kami tidak pernah terserang flu.
Hal ini membantu Anda dan orang-orang yang Anda cintai dari sakit,dan semua menjadi lebih baik. Jika Anda terkena flu, itu hanya mungkin menjadi satu kasus yang ringan.. Ada sebuah P.S., ketika aku mengirimkannya ke seorang teman di Oregon yang secara teratur
memberikan kontribusi materi masalah kesehatan kepada saya. Dia menjawab dengan
pengalaman yang paling menarik tentang bawang merah : Weldon, terima kasih untuk mengingatkan.
Aku tidak tahu tentang kisah petani itu ... tapi, aku tahu bahwa saya terkena neumonia dan tidak perlu untuk mengatakan aku sangat sakit ... aku menemukan sebuah artikel yang mengatakan untuk memotong kedua ujung sebuah bawang merah, lalu letakkan salah satu
ujungnya pada sebuah garpu dan kemudian tempatkan ujung garpu pada sebuah stoples kosong ...letakkan stoples itu di sebelah pasien yang sakit pada waktu malam hari.
Dikatakan bahwa bawang merah akan menjadi hitam di pagi hari karena kuman2 ... tentu saja hal itu terjadi persis seperti itu ... bawang merah itu berantakan dan aku mulai merasa lebih baik. Hal lain yang saya baca di artikel itu bahwa bawang merah dan bawang putih yang ditempatkan di sekitar ruangan menyelamatkan banyak orang dari wabah
hitam tahun yang lalu. Bawang merah dan bawang putih mempunyai kekuatan antibakteri,
peralatan antiseptik. Ini adalah catatan lain.


SISA BAWANG MERAH BERACUN

Bawang merah adalah sebuah magnet besar untuk bakteri, terutama bawang mentah. Anda seharusnya jangan pernah berencana untuk menyimpan sebagian dari irisan bawang merah. Hal ini tidak aman bahkan jika Anda memasukkannya ke dalam tas zip-lock dan memasukkannya ke dalam kulkas Anda. Bawang merah sudah cukup terkontaminasi hanya dengan dipotong dan dibiarkan terbuka untuk sebentar saja, sehingga hal itu dapat membahayakan Anda (dan perlu lebih waspada lagi terhadap bawang merah yang Anda masukkan ke dalam hotdog Anda di taman bisbol!) Jika Anda mengambil sisa bawang merah dan memasak seperti orang gila, anda mungkin akan baik-baik saja, tetapi jika Anda memotong sisa bawang merah dan menaruh pada sandwich Anda, Anda sedang mencari masalah. Baik bawang merah dan kentang basah dalam salad kentang, akan menarik dan menumbuhkan bakteri bahkan lebih cepat daripada mayones komersial yang akan mulai rusak.
Selain itu, anjing tidak boleh makan bawang merah. Perut anjing tidak dapat mengolah bawang merah. Harap diingat,adalah berbahaya untuk mengiris bawang merah dan mencoba menggunakannya untuk memasak pada hari berikutnya, bawang merah menjadi sangat racun bahkan untuk satu malam dan menciptakan bakteri beracun yang bisa menyebabkan infeksi lambung yang buruk dikarenakan kelebihan sekresi empedu dan bahkan keracunan makanan.

makan buah buahan

EATING FRUITS...
cid:1.2391975689@web8407.mail.in.yahoo.com
It's long but very informative

We all think eating fruits means just buying fruits, cutting it and just popping it into our mouths. It's not as easy as you think. It's important to know how and when to eat.

What is the correct way of eating fruits?

IT MEANS NOT EATING FRUITS AFTER YOUR MEALS! * FRUITS SHOULD BE EATEN ON AN EMPTY STOMACH.

If you eat fruit like that, it will play a major role to detoxify your system, supplying you with a great deal of energy for weight loss and other life activities.

FRUIT IS THE MOST IMPORTANT FOOD. Let's say you eat two slices of bread and then a slice of fruit. The slice of fruit is ready to go straight through the stomach into the intestines, but it is prevented from doing so.

In the meantime the whole meal rots and ferments and turns to acid. The minute the fruit comes into contact with the food in the stomach and digestive juices, the entire mass of food begins to spoil....

So please eat your fruits on an empty stomach or before your meals! You have heard people complaining — every time I eat watermelon I burp, when I eat durian my stomach bloats up, when I eat a banana I feel like running to the toilet, etc — actually all this will not arise if you eat the fruit on an empty stomach. The fruit mixes with the putrefying other food and produces gas and hence you will bloat!

Graying hair, balding, nervous outburst, and dark circles under the eyes all these will NOT happen if you take fruits on an empty stomach.

There is no such thing as some fruits, like orange and lemon are acidic, because all fruits become alkaline in our body, according to Dr. Herbert Shelton who did research on this matter. If you have mastered the correct way of eating fruits, you have the Secret of beauty, longevity, health, energy, happiness and normal weight.

When you need to drink fruit juice - drink only fresh fruit juice, NOT from the cans. Don't even drink juice that has been heated up. Don't eat cooked fruits because you don't get the nutrients at all. You only get to taste. Cooking destroys all the vitamins.

But eating a whole fruit is better than drinking the juice. If you should drink the juice, drink it mouthful by mouthful slowly, because you must let it mix with your saliva before swallowing it. You can go on a 3-day fruit fast to cleanse your body. Just eat fruits and drink fruit juice throughout the 3 days and you will be surprised when your friends tell you how radiant you look!

KIWI: Tiny but mighty. This is a good source of potassium, magnesium, vitamin E & fiber. Its vitamin C content is twice that of an orange.

APPLE: An apple a day keeps the doctor away? Although an apple has a low vitamin C content, it has antioxidants & flavonoids which enhances the activity of vitamin C thereby helping to lower the risks of colon cancer, heart attack & stroke.

STRAWBERRY: Protective Fruit. Strawberries have the highest total antioxidant power among major fruits & protect the body from cancer-causing, blood vessel-clogging free radicals.

ORANGE : Sweetest medicine. Taking 2-4 oranges a day may help keep colds away, lower cholesterol, prevent & dissolve kidney stones as well as lessens the risk of colon cancer.

WATERMELON: Coolest thirst quencher. Composed of 92% water, it is also packed with a giant dose of glutathione, which helps boost our immune system. They are also a key source of lycopene — the cancer fighting oxidant. Other nutrients found in watermelon are vitamin C & Potassium.

GUAVA & PAPAYA: Top awards for vitamin C. They are the clear winners for their high vitamin C content. Guava is also rich in fiber, which helps prevent constipation. Papaya is rich in carotene; this is good for your eyes.

Drinking Cold water after a meal = Cancer! Can u believe this?? For those who like to drink cold water, this article is applicable to you. It is nice to have a cup of cold drink after a meal. However, the cold water will solidify the oily stuff that you have just consumed. It will slow down the digestion. Once this 'sludge' reacts with the acid, it will break down and be absorbed by the intestine faster than the solid food. It will line the intestine. Very soon, this will turn into fats and lead to cancer. It is best to drink hot soup or warm water after a meal.

A serious note about heart attacks HEART ATTACK PROCEDURE': (THIS IS NOT A JOKE!) Women should know that not every heart attack symptom is going to be the left arm hurting. Be aware of intense pain in the jaw line. You may never have the first chest pain during the course of a heart attack. Nausea and intense sweating are also common symptoms. Sixty percent of people who have a heart attack while they are asleep do not wake up. Pain in the jaw can wake you from a sound sleep. Let's be careful and be aware. The more we know the better chance we could survive.

A cardiologist says if everyone who gets this mail sends it to 10 people, you can be sure that we'll save at least one life.
Hope that at least you've read this... It could save your life !!

chocolatos and its benefit

Could hot cocoa be the next "wonder drug"
For high blood pressure?
Harvard researchers praise stunningly simple discovery!





According to recent estimates, nearly 1-in-3 American adults has high blood pressure. But for the Kuna Indians living on a group of islands off the Caribbean coast of Panama , hypertension doesn't even exist. In fact, after age 60, the average blood pressure for Kuna Indian islanders is a perfect 110/70.
yyy

Is it because they eat less salt? No. Kuna Indians eat as much, if not moresalt, than people in the U.S.
Is it due to their genes? No. Kuna Indians who move away from the islands are just as likely to suffer from high blood pressure as anyone else!
So what makes these folks practically "immune" to hypertension -- and lets them enjoy much lower death rates from heart attacks, strokes, diabetes, and cancer?


Harvard researchers were stunned to discover it's because they drink about 5 cups of cocoa each day. That's right, cocoa!
Studies show the flavonols in cocoa stimulate your body's production ofnitric oxide -- boosting blood flow to your heart, brain, and other organs. In fact, one study found cocoa thins your blood just as well as low-dose aspirin!
But that's not all. A Harvard Medical School professor claims cocoa can also treat blocked arteries, congestive heart failure, stroke, dementia, even impotence!


Painless cholesterol cure
works in just 7 days -- and drives
the "food police" crazy!

Want to lower your cholesterol so fast it'll make your head spin? It's a breeze, just eat guacamole -- or any dish containing avocados!


Most health experts and nutritionists will tell you this rich, delicious Mexican dish is BANNED from any cholesterol- watcher's menu. But not Dr. Steven Pratt. That's because new research shows eating avocados can lower your cholesterol even faster than drugs.... without the side effects!
One study found after just 7 days on a diet including avocados, LDL ("bad") cholesterol and triglyceride levels dropped by 22 percent. Meanwhile, HDL ("good") cholesterol shot up 11 percent -- something most cholesterol- lowering drugs won't do!

The cinnamon cure for high blood sugar



Sprinkle a little cinnamon on your toast, cereal, oatmeal, or sliced apples. It not only tastes good, it lowers your blood sugar!

In a recent study, people reduced their blood sugar levels by as much as 29 percent in just 40 days. That's with NO drugs, NO diet changes -- just plain old cinnamon!

The fat that blasts away cancer

You've been told cancer runs in families. You've been told what to eat and what NOT to eat -- including LESS fat.

Yet Dr. Steven Pratt says there'sone fat you should eat MORE of. It's the monounsaturated fat called oleic acid, found in olive oil! It should come as no surprise. After all, olive oil is a staple of the Mediterranean diet. And people inSpain and Greece are far less likely to develop cancer than in the U.S.
But what's really interesting is how olive oil not only prevents cancer, it blasts away cancer cells that already exist! So if you're even the slightest bit worried about cancer, this is oneSuperFood you don't want to be without!

NEW prostate-protecting champ trumps tomatoes!

Unless you've been asleep under a rock for the past decade, you've heard the news about tomatoes. They contain a potent antioxidant calledlycopene that's been proven to reduce the risk of certain cancers -- in particular, prostate cancer.

A famous Harvard study back in 1995 found that out of 48,000 men surveyed, those who ate 10 or more servings of tomatoes a week reduced their risk of prostate cancer by more thanone-third. What's more, they lowered their risk of aggressive prostate tumors (the kind that are really tough to treat) byHALF!
But before you reach for that slice of pizza or bottle of ketchup, listen up. What if I told you about a sweet, refreshing food Dr. Steven Pratt recommends that's even better for your prostate than tomatoes?
This NEW prostate protecting champ is watermelon! Ounce for ounce, watermelon is even richer in lycopene than tomatoes. And since you probably eat more watermelon in one sitting than you do tomatoes, you don't have to gorge on it 10 times a week in order to slash your cancer risk! Just a few times a week should do it.



Knock out an ulcer with broccoli?!

About 25 million Americans will suffer from a peptic ulcer at some point in their lives. To get rid of their ulcers, most will take an antibiotic likeamoxicillin.
Pretty tame stuff, right? Wrong! Amoxicillin can bring with it unwanted side effects like fever, nausea, stomach pain, diarrhea, headache, even a yucky condition called "hairy tongue"!
And if you think that's bad, according to the Centers for Disease Control (CDC), the cost of treating an ulcer with antibiotics over an average 17-day period can run upward of $1,000!

Fortunately, there's oneunconventional treatment with NO side effects Dr. Pratt swears by. "Eat broccoli!" he says. Why?
Broccoli contains a remarkably potent compound called sulforaphane, that kills off the H. pylori bacteria that cause most ulcers. Not only can it knock out an ulcer, eating one serving a day for a month might run you 20 bucks... a fraction of the cost of drugs.